Tiga hari setelah meninggalnya ayahku, Mbah Sholeh Qosim rawuh di rumah kami. Takziyah. Beliau minta maaf, tidak dapat hadir saat pemakaman karena ada udzur.
Sejak baru saja wafat tahun 1977, sudah ada keinginan menerbitkan biografi ayahanda KH. Bisri Mustofa-rahimahullah. Beberapa kiai dari berbagai daerah mendorong untuk itu. Keinginan
Tentu saja sebagai anak sulung dari KH. Bisri Mustofa dan yang merasa bertanggung-jawab untuk meneruskan beliau, merasa senang dan bergembira dengan terbitnya buku Riwayat
Kegiatan mengaji di kampung Leteh, Rembang ini -tepatnya di Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin- dimulai sekitar tahun 1950-an oleh KH. Bisri Mustofa. Namun ini merupakan pencabangan